Author : Muhammad Rais Rahmat Razak
Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan
pengaruh perilaku birokrasi Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Enrekang terhadap partisipasi
politik masyarakat dalam pemilihan umum presiden
dan wakil presiden tahun 2014 di Kabupaten Enrekang.
Permasalahan pokok yang dianalisis dalam penelitian
ini adalah (i) Untuk menganalisis pengaruh perilaku
birokrasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Enrekang terhadap partisipasi politik masyarakat
pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
di Kabupaten Enrekang ; (ii) Untuk menganalisis
faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi perilaku
birokrasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Enrekang pada Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden di Kabupaten Enrekang ; (iii) Untuk
menganalisis dampak partisipasi masyarakat dalam
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden di
Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan
tipe penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini
menggunakan metode explanatory survey atau
penelitian penjelasan yang dilakukan melalui teknik
survei.Populasi dalam penelitian ini sebanyak 4.254
orang penyelenggara pemilu di kabupaten enrekang
dan pemilihan sampel dengan menggukan rumus
slovin yaitu sebanyak 98 orang sampel. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah perilaku birokrasi,
dan variabel terikat adalah partisipasi politik
masyarakat. Untuk mengetahui hasil penelitian ini,
pengambilan data menggunakan kuesioner dengan
tabel frekuensi, regresi linear sederhana dengan
pengukuran skala linkert dengan bantuan SPSS versi
23 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa analisis deskriptif table frekuensi tanggapan
responden terhadap perilaku birokrasi Komisi
Pemilihan Umum dalam pelaksanaan Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
menujukkan: Perilaku individu 71,66%;
Perilakukelompok 80,66%; danPerilakuorganisasi
70,04%. Sedangkan nilai kumultaif sebanyak 74,12%.
Demikian juga analisis statistic regresi linier
sederhana menggambarkan 70,30% kemampuan
variable perilaku birokrasi Komisi Pemilihan Umum
(X) menjelaskan variable partisipasi masyarakat (Y).
Dalam hal ini dapat diartikan bahwa variabel X
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y
dan uji T pada taraf kepercayaan 0,05 yaitu: T hit
3,33 > T tabel 2.16 dengan probabilitas 0,000000.
Menunjukkan bahwa semakin baik perilaku birokrasi
yang dimiliki penyelenggara pemilu, maka dapat
meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam
pemilihan umum.