Research Repository
PENGEMBANGAN PARIWISATA DINAS KEPEMUDAAN OLAHRAGA DAN PARIWISATA DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
Author : Sofyan B.
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan menganalisis pendekatan participatory planning, pendekatan potensi dan karakteristik, pendekatan pemberdayaan masyarakat, pendekatan kewilayahan, optimalisasi potensi, dan aspek penghambatnya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan FGD. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata di Kabupaten Sidenreng Rappang dari sisi pendekatan participatory planning adalah (1) keberhasilan ditentukan oleh banyaknya unsur-unsur atau pihak-pihak yang ikut berperang penting dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Sidenreng Rappang. Banyaknya yang terlibat atau berpartisipasi dalam perencanaan ini memberikan pengaruh besarterhadap beberapa aspek seperti ekonomi dan budaya, (2) daya tarik objek wisata yang ada memiliki nilai-nilai budaya yang khas dan masih lestari. Karakteristik produk budaya tersebut menjadi ciri khas budaya yang ada seperti suku Tolotang. Karakter budaya dan karakteristik produk budaya berpotensi besar dalam pengembangan pariwisata, (3) partisipasi atau keikutsertaan dalam pengembangan pariwisata telah diberikan kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas pelatihan dan edukasi mengenai kepariwisataan, (4) pemerintah melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata dalam pengembangan pariwisata menjadi fasilitator dalam mendukung keterlibatan aktor-aktor yang dapat mengembangkan potensi wisata, (5) optimalisasi potensi wilayah menjadi acuan dan keberhasilan perencanaan pengembangan pariwisata berdasarkan tingkat partisipasi masyarakat yang ikut dalam pengembangan pariwisata dan keterlibatan stakeholder yang bergerak di bidang jasa pariwisata serta membangun kerja sama dengan investor untuk menunjang pada wilayah anggaran, (6) aspek penghambatnya yaitu peraturan yang tumpang tindih, kurangnya kualitas SOM, kurangnya publikasi, belum baiknya infrastruktur, masih kurangnya investasi, kurang diperhatikannya aspek lingkungan hidup, dan kurangnya perhatian pada objek wisata religi.